Macam
– Macam Ongkos
- Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah Ongkos tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
- Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah Ongkos – Ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh Ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
- Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara Ongkos total tetap dengan Ongkos total variable. TC = TFC + TVC
- Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata – Rata) adalah Ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
5. Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata – Rata)
adalah Ongkos variabe yang dibebankan untuk setiap unit output.
6. Average Total
Cost (Ongkos Total Rata – Rata) adalah Ongkos produksi yang dibebankan untuk
setiap unit output.
7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya Ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
Dalam pasar ini perusahaan dapat mempengaruhi harga, bahkan menentukannya.
7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya Ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.
Kurva Ongkos
- Biaya Produksi Jangka Pendek.
Dalam biaya produksi jangka
pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan – peralatan untuk memproduksi
seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah
kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain – lain yang merupakan biaya variable.
Jadi dalam biaya produksi jangka pendek ini terdapat biaya tetap dan biaya
variable.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dari gambar diataws sebagai berikut :
- AVC Minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
- ATC Minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
- AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.
2.
Biaya Produksi
Jangka Panjang
Dalam biaya produksi jangka
panjang, perusahaan dapat menambah semua factor produksi, sehingga tidak ada
biaya tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan biaya variable.
Dalam analisa ekonomi
kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva AC. Kapasitas 1 ditunjukan oleh AC1,
kapasitas 2 ditunjukan oleh AC2 dan kapasitas 3 oleh AC3. Dengan demikian pengusaha
mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta biayanya.
Dari gambar tersebut menunjukan bahwa :
a.
Produksi <
125 unit, kapasitas 1 merupakan kapasitas yang paling efisien, karena biaya
produksinya paling minimum.
b.
Produksi antara
123 sampai 140 unit, kapasitas 2 merupakan kapasitas yang paling efisien.
c.
Produksi >
140 unit, kapasitas 3 merupakan kapasitas yang paling efisien.
Kurva Long Run Average Cost
(LRAC) adalah kurva yang menunjukan biaya rata – rata yang paling minimum untuk
berbagai tingkat produksi, apabila perusahaan selalu menambah kapasitas
produksinya. LRAC Curve dibentuk dari kumpulan AC yang banyak sekali, maka
bentuknya menyerupai huruf U
Kurve LRAC tidak menyinggung
kurve – kurve AC pada titik yang terendah. Dalam gambar tersebut hanya kurva
ACx yang disinggung oleh kurva LRAC pada titik yang paling rendah yaitu titik
B. Kurva – kurva AC yang ada disebelah kiri dan kanan kurva ACx tidak
disinggung pada titik yang paling minimum. Dalam jangka panjang titik terendah
AC tidak menggambarkan biaya produksi yang paling minimum untuk menghasilkan
satu tingkat produksi, sebab terdapat AC lain yang dapat lebih meminimumkan
biaya. Kurva AC1 dan AC2. Titik A merupakan titik terendah dari AC1, sehingga
dalam jangka pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan biaya yang
paling minimum. Tapi dalam jangka panjang b3elum merupakan biaya yang paling
minimum, sebab kalau kapasitas produksi yang berikutnya yang digunakan (AC2),
produksi qa dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah lagi yaitu A2 pada
AC2.
Jika perusahaan ingin
berproduksi 2 unit untuk jangka pendek, pengusaha memilih kapasitas pabrik pada
kurva SAC1 dengan biaya RP 300,-. Untuk produksi 4 unit, pengusaha akan memilih
kapasitas pabrik pada kurve SAC2 dengan biaya RP 150,-. Pada produksi 4 unit
ini, perusahaan dapat menggunakan kapasitas pada SAC1, tapi biayanya lebih
tinggi, dan seterusnya. Kurva LRAC disebut pula dengan kurva amplop, sebab SAC
selalu di dalamnya.
Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh
sebagai berikut :
- Economies of Scale / Increasing Returns To Scale.
Kurva LRAC
bergerak kekanan semakin menurun. Ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan
produksi atau produktivitas, karena para pengusaha bias memperbesar fasilitas
produksi, sehingga terjadi penghematan biaya produksi. Hal ini menyebabkan
biaya produksi rata – rata menjadi rendah. Faktor – factor yang merupakan
Economies Scale sebagai berikut :
a.
Spesialisasi
factor – factor produksi.
b.
Penurunan harga
bahan mentah, karena pembelian yang besar.
c.
Hasil dari
produk sampingan.
d.
Perusahaan besar
mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya.
2.
Diseconomies of
Scale / Decreasing Returns to Scale.
Perusahaan yang terus
berkembang besar pada suatu tingkat tertentu cenderung tidak efisien, sehingga
produktivitasnya menurun. Akibatnya biaya produksi menaik. Hal ini terlihat
pada kurva LRAC sisi kanan menaik.
Penerimaan
Penerimaan atau
Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau
outputnya. Macam - macam revenue sebagai berikut :
1.
Total
Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
TR = P.Q dimana : P = Price / Harga
Q = Quantity / Jumlah barang
TR = P.Q dimana : P = Price / Harga
Q = Quantity / Jumlah barang
2. Average Revenue (AR) adalah
penerimaan perunit dari penjualan output.
3. Marginal
Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu
unit output.
Bentuk - bentuk Kurva TR, MR, AR tergantung
dari jenis pasarnya sebagai berikut :
1.
Pasar
persaingan sempurna.
Dalam pasar ini harga ditentukan oleh
pasar.
2.
Pasar
Persaingan Tidak Sempurna.
Dalam pasar ini perusahaan dapat mempengaruhi harga, bahkan menentukannya.
Sifat - sifat
dari konsep revenue sebagai berikut :
a. Total
Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti
penurunan harga 1%, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%.
b.
Total
Revenue maksimum pada Eh = 1
c. Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti
penurunan harga 1% berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1%.
Keuntungan Maksimum
Dalam menentukan
keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut :
- Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
- Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC
Dari Tabel diatas
menunjukkan bahwa keuntungan maksimum adalah pada Q = 4 satuan.
Keuntungan
maksimum = TR maksimum - TC
minimum
= 480 - 250
= 230
Berdasarkan gambar
tersebut, keuntungan maksimum dicapai pada kurva TR dan TC yang jarak
vertikalnya paling lebar.
Jika dengan menggunakan
MR = MC, keuntungan maksimum dicapai pada saat MR berpotongan dengan MC.
Sumber :
Buku Pengantar Ekonomi, UG.
Adi Kuswanto
http://lyamarsady.blogspot.com/2011/12/fungsi-produksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar