Minggu, 12 Mei 2013

Ongkos & Penerimaan


Macam – Macam Ongkos
       
  1. Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah Ongkos tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb.
  2. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah Ongkos – Ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh Ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb.
  3. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara Ongkos total tetap dengan Ongkos total variable. TC = TFC + TVC
  4. Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata – Rata) adalah Ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
    5.  Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata – Rata) adalah Ongkos variabe yang dibebankan untuk  setiap unit output.

    6. Average Total Cost (Ongkos Total Rata – Rata) adalah Ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.

     7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya Ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output.



 Kurva Ongkos

  1.           Biaya Produksi Jangka Pendek.

Dalam biaya produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan – peralatan untuk memproduksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain – lain yang merupakan biaya variable. Jadi dalam biaya produksi jangka pendek ini terdapat biaya tetap dan biaya variable.





Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari gambar diataws sebagai berikut :
  1.       AVC Minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin.
  2.       ATC Minimum bila garis singgung TC melalui titik origin.
  3.        AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC.



2.      Biaya Produksi Jangka Panjang

Dalam biaya produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua factor produksi, sehingga tidak ada biaya tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan biaya variable.



Dalam analisa ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva AC. Kapasitas 1 ditunjukan oleh AC1, kapasitas 2 ditunjukan oleh AC2 dan kapasitas 3 oleh AC3. Dengan demikian pengusaha mempunyai 3 alternatif kapasitas produksi beserta biayanya.

            Dari gambar tersebut menunjukan bahwa :

      a.       Produksi < 125 unit, kapasitas 1 merupakan kapasitas yang paling efisien, karena biaya produksinya paling minimum.
      b.      Produksi antara 123 sampai 140 unit, kapasitas 2 merupakan kapasitas yang paling efisien.
      c.       Produksi > 140 unit, kapasitas 3 merupakan kapasitas yang paling efisien.

Kurva Long Run Average Cost (LRAC) adalah kurva yang menunjukan biaya rata – rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi, apabila perusahaan selalu menambah kapasitas produksinya. LRAC Curve dibentuk dari kumpulan AC yang banyak sekali, maka bentuknya menyerupai huruf U



Kurve LRAC tidak menyinggung kurve – kurve AC pada titik yang terendah. Dalam gambar tersebut hanya kurva ACx yang disinggung oleh kurva LRAC pada titik yang paling rendah yaitu titik B. Kurva – kurva AC yang ada disebelah kiri dan kanan kurva ACx tidak disinggung pada titik yang paling minimum. Dalam jangka panjang titik terendah AC tidak menggambarkan biaya produksi yang paling minimum untuk menghasilkan satu tingkat produksi, sebab terdapat AC lain yang dapat lebih meminimumkan biaya. Kurva AC1 dan AC2. Titik A merupakan titik terendah dari AC1, sehingga dalam jangka pendek produksi sebesar qa merupakan produksi dengan biaya yang paling minimum. Tapi dalam jangka panjang b3elum merupakan biaya yang paling minimum, sebab kalau kapasitas produksi yang berikutnya yang digunakan (AC2), produksi qa dapat diproduksi dengan biaya yang lebih rendah lagi yaitu A2 pada AC2.




Jika perusahaan ingin berproduksi 2 unit untuk jangka pendek, pengusaha memilih kapasitas pabrik pada kurva SAC1 dengan biaya RP 300,-. Untuk produksi 4 unit, pengusaha akan memilih kapasitas pabrik pada kurve SAC2 dengan biaya RP 150,-. Pada produksi 4 unit ini, perusahaan dapat menggunakan kapasitas pada SAC1, tapi biayanya lebih tinggi, dan seterusnya. Kurva LRAC disebut pula dengan kurva amplop, sebab SAC selalu di dalamnya.

            Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut :

  1.            Economies of Scale / Increasing Returns To Scale.

Kurva LRAC bergerak kekanan semakin menurun. Ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan produksi atau produktivitas, karena para pengusaha bias memperbesar fasilitas produksi, sehingga terjadi penghematan biaya produksi. Hal ini menyebabkan biaya produksi rata – rata menjadi rendah. Faktor – factor yang merupakan Economies Scale sebagai berikut :

a.       Spesialisasi factor – factor produksi.
b.      Penurunan harga bahan mentah, karena pembelian yang besar.
c.       Hasil dari produk sampingan.
d.      Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya.


           2.      Diseconomies of Scale / Decreasing Returns to Scale.

Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tingkat tertentu cenderung tidak efisien, sehingga produktivitasnya menurun. Akibatnya biaya produksi menaik. Hal ini terlihat pada kurva LRAC sisi kanan menaik.


Penerimaan

Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. Macam - macam revenue sebagai berikut :

1.      Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
            TR = P.Q    dimana :    P = Price / Harga
                                                Q = Quantity / Jumlah barang


2.   Average Revenue (AR) adalah penerimaan perunit dari penjualan output.

3.   Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.


    Bentuk - bentuk Kurva TR, MR, AR tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut :

1.      Pasar persaingan sempurna.


           
                  Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar.




2.      Pasar Persaingan Tidak Sempurna.

Dalam pasar ini perusahaan dapat mempengaruhi harga, bahkan menentukannya.






    Sifat - sifat dari konsep revenue sebagai berikut :

a.      Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1%, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%.
b.      Total Revenue maksimum pada Eh = 1
c.   Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1%.

  Keuntungan Maksimum

  Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut :

  1. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
  2. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC




Dari Tabel diatas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum adalah pada Q = 4 satuan.
Keuntungan maksimum               =    TR maksimum     -   TC minimum
                                                  =             480            -           250
                                                  =             230
Berdasarkan gambar tersebut, keuntungan maksimum dicapai pada kurva TR dan TC yang jarak vertikalnya paling lebar.
Jika dengan menggunakan MR = MC, keuntungan maksimum dicapai pada saat MR berpotongan dengan MC.




Sumber            :
Buku Pengantar Ekonomi, UG. Adi Kuswanto
http://lyamarsady.blogspot.com/2011/12/fungsi-produksi.html












Tidak ada komentar:

Posting Komentar